Google tampaknya makin serius memproduksi berbagai gadget andalan. Setelah menelurkan ponsel Nexus One, raksasa mesin cari ini dilaporkan sedang mempersiapkan komputer tablet berjuluk 'gPad' yang ditujukan untuk menghantam Apple iPad. Menurut laporan media New York Times, Chief Executive Google Eric Schmidt selip lidah sehingga dalam sebuah pesta internal, ia membocorkan tentang adanya pengembangan tablet tersebut. Schmidt mendeskripsikan tablet Google sebagai tablet reader yang punya fungsi komputasi. Dilansir V3 dan dikutip dari detikINET, Selasa (13/4/2010), tablet itu hampir bisa dipastikan mengandalkan sistem operasi Android berikut layanan konten di Marketplace. Sedangkan untuk menyediakan ebook, kemungkinan akan memakai layanan Google Books.
Jika benar gPad diluncurkan ke pasaran, rivalitas antara Apple dan Google bakal kian sengit. Sebelumnya, Google juga telah merilis ponsel Nexus One untuk menantang dominasi Apple iPhone. Kesuksesan Apple iPad yang telah terjual ratusan ribu unit memang membuat para vendor teknologi ramai-ramai ingin membuat produk serupa. Nokia dan RIM misalnya, dikabarkan akan merilis tablet andalannya tahun ini.
Microsoft baru saja memamerkan ponsel anyar mereka -- Kin -- yang ditujukan bagi user yang ingin tetap selalu eksis di situs jejaring sosial. Namun apakah ponsel layar sentuh ini juga akan singgah di Indonesia? Mona Monika, PR Manager Microsoft Indonesia menyatakan bahwa untuk saat ini Kin masih akan tersedia secara eksklusif dari Verizon Wireless untuk pasar Amerika Serikat. Ia akan dihadirkan di pasar ponsel negeri Paman Sam pada bulan Mei mendatang. Kemudian, perjalanan Kin akan berlanjut ke daratan Eropa. "Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris akan mulai pada musim semi tahun ini tersedia melalui Vodafone. Namun untuk saat ini kami belum bisa mengumumkan harganya," paparnya.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Sayangnya, untuk pasar Asia -- termasuk di dalamnya Indonesia -- Microsoft masih belum mengungkap jadwal waktu kedatangan Kin. Mona pun masih belum bisa memberi kejelasan apakah ponsel berlayar sentuh dan berkeyboard geser itu akan dijual di Indonesia. "Untuk pasar Asia pemberitahuan akan menyusul pada waktunya," singkatnya, kepada detikINET, Rabu (14/4/2010). Kin adalah smartphone pertama yang diperkuat dengan chip hemat energi Tegra buatan Nvidia. Ada dua model Kin yang dikenalkan: Kin One dan Kin Two. Kedua ponsel itu memiliki perbedaan pada ukuran, One lebih kecil dan Two lebih besar. Ada 3 fitur yang paling dijagokan Microsoft di dalam Kin, yakni Loop, Spot dan Studio. Fitur-fitur itu diklaim akan membantu pengguna jejaring sosial untuk terus aktif lewat ponsel yang berasal dari 'project pink' itu.
Apple iPad sepertinya memang menciptakan tren tersendiri di dunia teknologi, sehingga banyak pihak tergerak membuat produk kompetitor. Pesaing terkini iPad berasal dari negara Bavaria, Jerman, dengan tablet WePad. Tablet WePad diproduksi perusahaan Neofonie GmbH yang berbasis di Jerman. Yang membedakannya dari iPad, WePad mempunyai layar yang lebih lega sebesar 11,6 Inch dan berbasis sistem operasi Android. Sedangkan soal spesifikasi, WePad menawarkan fitur yang cukup menarik bahkan melebihi iPad. Tablet ini mendukung Flash, ada dua port USB, Wi Fi, Webcam dan pilihan kapasitas penyimpanan 16GB atau 32GB.
Dalam peluncuran yang dilakukan di Berlin, Hoffer von Ankershoffen selaku pendiri Neofonie optimistis WePad dapat bersaing dengan iPad. Sebab soal teknologi dan keterbukaan sistem operasi, WePad diklaim lebih unggul. Namun WePad baru dilego di pasaran Jerman pada akhir Juli yang berarti kalah start dari iPad yang rencananya bakal dipasarkan di Jerman mulai akhir April. dikutip dari Tmcnet, Selasa (13/4/2010), harga WePad dipatok mulai US$ 600 (DetikINET)
Produsen elektronik Genius telah memperkenalkan tiga produk terbarunya di Indonesia. Tiga produk itu adalah mouse, kamera dan tablet untuk desain grafis. Seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (2/4/2010), ketiga produk baru Genius itu adalah: Mouse Navigator T835, Tablet G-Pen M 609 dan G-Shot HD501. Mouse Navigator T835 adalah mouse tanpa kabel (2.4GHz) dengan resolusi 1600 dpi. Beberapa fiturnya termasuk PowerPoint Navigation dan Touch Scroll.
Tablet G-Pen M609, adalah tablet multimedia yang biasa digunakan pekerja desain grafis untuk menghadirkan karyanya di layar. Tablet dengan resolusi 4000 LPI ini berukuran 9” x 5.5” G-Shot HD501 merupakan kamera digital 3 Megapixel dengan layar 2” TFT LCD, 2 x digital zoom, storage built-in hingga 128MB dan SD/MMC Card Slot hingga 16GB(detikINET).
Sebuah perusahaan coba membuat terobosan yang mampu memanfaatkan sinyal Wi-Fi untuk mengisi baterai di ponsel. Alat unik ini dihadirkan seiring semakin melonjaknya pemakaian listrik untuk mengisi energi di alat komunikasi tersebut. AirPower, demikian nama alat unik tersebut, merupakan besutan perusahaan bernama RCA. Konsep yang ditawarkan RCA adalah memanfaatkan siyal Wi-Fi yang bersliweran di suatu tempat untuk kemudian diubah menjadi sumber energi. Nah, energi-energi yang berhasil dikumpulkan tersebut kemudian bisa didistribusikan untuk membekali gadget pengguna. Mulai dari ponsel, MP3, dan gadget lainnya, yang penting ada colokan USB.
AirPower memang masih belum diperkenalkan secara resmi ke pasaran. Hanya saja, para insinyur dari RCA optimistis bahwa inovasi yang mereka gadang-gadang tersebut dapat dilakukan. Sayangnya, masih belum ada informasi detail lebih lanjut tentang perangkat yang berbentuk bak modem internet ini. Misalnya berapa lama waktu yang dihabiskan untuk mengisi baterai ponsel sampai full. Hanya saja, dikutip dari Geeksugar, Selasa (30/3/2010), jika tak ada aral melintang, AirPower bakal dilepas ke pasaran di akhir tahun 2010. Harganya pun masih dirahasiakan. (detikINET)
Keyboard Chorded, untuk Mengetik dengan Satu Tangan
Rancangan keyboard non-Qwerty sebenarnya cukup banyak. Salah satunya adalah keyboard chorded yang memungkinkan mengetik dengan satu tangan saja. Konsep keyboard chorded meniru piano. Setiap huruf atau karakter tidak diwakili oleh satu tombol saja, melainkan kombinasi dari lima tombol. Walhasil, penggunaan keyboard chorded pun layaknya menekan kunci nada (chord) pada piano. Dan memang, desain awal keyboard chorded sangat mirip dengan piano. Desain awal keyboard chorded dibuat oleh Douglas Engelbart, penemu yang kerap disebut sebagai 'bapak mouse'. Seperti dikutip dari Gizmodo, Selasa (30/3/2010), keyboard chorded pun telah dirancang ulang oleh Erik Campbell.
Hasil rancangannya cukup jauh berbeda dari rancangan orisinal Engelbart. Jika Engelbart membayangkan bentuk mirip piano, Campbell merancang perangkat bentuk bulat yang bisa dicengkeram di satu tangan. Pada benda mirip ubur-ubur itu, Campbell meletakkan lima tombol yang bisa digunakan sebagai kombinasi chord untuk mengetik. Perangkat itu pun bisa digunakan sebagai mouse. Seperti kebanyakan konsep perangkat yang ada, Keyboard Chorded mungkin tak akan mudah menembus pengguna komputer. Kebiasaan menggunakan mesin ketik Qwerty sudah sedemikian mengakarnya, bahkan layout alternatif seperti Dvorak saja sulit menemukan tempat.{detikINET)
Apple sedang mematenkan suatu cara untuk mengambil sinar matahari demi memperkuat cahaya pada layar perangkat elektronik. Metode ini disebut bisa menghasilkan gadget yang makin hemat energi. Keberadaan aplikasi paten tersebut diungkap oleh TheRegister, yang dikutip detikINET, Jumat (26/3/2010). Disebutkan bahwa Apple Inc telah mengajukan sebuah paten berjudul 'External Light Illumination of Display Screens'. Secara umum, paten ini menjelaskan cara gadget atau perangkat elektronik yang menggunakan layar lainnya, bisa memanfaatkan sumber cahaya eksternal untuk memperkuat tampilan layarnya. Sumber cahaya yang dimaksud adalah cahaya matahari, namun juga mencakup cahaya buatan.
Ada dua metode yang dijelaskan dalam paten tersebut: 1. Pertama, cahaya dialirkan dari sumber cahaya eksternal maupun internal untuk menerangi sisi belakang atau tepi layar. Pipa yang mengalirkan cahaya ini bisa disambungkan ke sebuah 'corong' untuk menangkap sumber cahaya. 2. Kedua, sebuah reflektor akan menangkap cahaya di lingkungan dan menggunakannya untuk menerangi layar dari belakang. Atau, layar akan mampu menangkap cahaya di belakangnya untuk membantu memperkuat tampilannya. Dalam dokumen itu, perangkat yang dimunculkan mirip dengan sebuah laptop. Namun disebutkan juga bahwa perangkat elektronik yang tercakup oleh pengajuan paten itu cukup luas, mulai dari gadget seperti iPhone atau iPod hingga keyboard sekalipun. Paten ini disinyalir bisa menghemat energi yang selama ini cukup banyak dikeluarkan untuk menerangi layar. Dokumen pengajuan paten itu bisa dilihat di situs United States Patent & Trademark Office
Google tampaknya makin serius memproduksi berbagai gadget andalan. Setelah menelurkan ponsel Nexus One, raksasa mesin cari ini dilaporkan sedang mempersiapkan komputer tablet berjuluk 'gPad' yang ditujukan untuk menghantam Apple iPad.
